April 17, 2013

Tentang membiarkan diri dibiasakan hancur




Dah selalu aku merasa seperti ini, bercinta separuh nyawa tapi ku mati. Dah terlalu biasa. Dah terlalu biasa seperti ini. Apa lagi yang perlu aku lakukan bila semua telah aku laksanakan tetap tak mencukupi. Telah aku bagi seluruh jiwa iniku koyakkan ku jahitkan terus ke hati. Namun tak pernah cukup untuk dia. Dia kata aku ini tak sempurna seperti perempuan itu yang dia mahu, yang tetap dia mahu tetap dalam hati itu. Aku seperti sudah begitu sakit hati. Terjadi lagi setiap kali. Telahku bagi hati yang telah aku kunci pada dia yang pernah kata mau janji. Bila aku kepungkan diri aku dia katakan "bukakan diri itu". Bila aku hunuskan pedang dia tarik dulu. Dia kata dia tetap mau aku. Dia tetap mau cinta aku. Asyik-asyik aku merasa disampahkan sedangkan selama ini kubagikan berlian. Kubagikan setiap apa yang ku ada. Kubagikan setiap yang diminta tetap tak sempurna. Bagaimana perlu aku lakukan lagi. Bila pula ku ini tidak pernah memenuhi jiwanya.

Aku tak tau lagi
Aku tak tau lagi
Aku tak tau lagi
Katanya

Mau apa ku bikin untuk dia. Perrlukah aku melutut dan meminta-minta? Ku maukan engkau tetap di hati, perlukah engkau untuk pergi? T
akkan ada sesiapa yang mencintai engkau sebagaimana aku memegang engkau. Sampai bila hendak kau main lari-lari lagisampai bila? Apakah sampai aku jadi mati?

Setiap kali aku lihatkan semua orang, tetap kau hargakan mereka yang terbilang. Sedangkan ku bagi setiap rasa hati ini. K
au memang lelaki seperti binatang yang menjadikan aku perempuan jalang. Engkau tak harus hidup malam ini kau akan ku kecup. Kau bunuh aku di dalam diri. Kau biarkan aku mati. Apa kau fikir aku akan biar kau pergi. Aku akan ikut kau berjalan, sampai kau mati.

Sampai kau mati.


fynnjamal


0 feedback(s) :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...